Rangkuman Materi AIJ semester 1 - Remed AIJ

Nama : Fakhri Fawwaz Aydin

Kelas XI TKJ 2

Absen : 11

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

IP Address

IP address adalah sebuah sistem pengalamatan unik setiap host yang terkoneksi ke

jaringan berbasis TCP/IP. IP address bisa dianalogikan seperti sebuah alamat rumah.

Ketika sebuah datagram dikirim, informasi alamat inilah yang menjadi acuan

datagram agar bisa sampai ke device yang dituju. IP Address terbagi dalam 2 versi,

IPv4 dan IPv6. Sebuah IP address versi 4 atau IPv4 terbentuk dari 32 binary bits. Dari

32 binary bits tersebut terbagi lagi menjadi 4 octet (1 octet = 8 bits). Nilai tiap oktet

diatara 0 sampai 255 dalam format desimal, atau 00000000 - 11111111 dalam formal

binary. Setiap octet dikonversi menjadi desimal dan dipisahkan oleh tanda titik (dot).

Sehingga format akhir IP address biasanya berupa angka desimal yang dipisahkan

dengan tanda titik, contohnya 172.16.254.1.


Subnetting 

Subnetting adalah sebuah mekanisme perhitungan pembagian network menjadi

network dengan skala yang lebih kecil, biasa disebut subnet. Subbnetting dilakukan

dengan meminjam nilai bits yang dialokasikan pada host id, sehingga memungkinkan

penggunaan IP address yang lebih efisien. Subnetting biasa disebut juga Variable

Length Subnet Mask (VLSM). Subnetting biasa diterapkan dengan mengubah nilai

subnet mask. Contoh kasus misalnya sebuah perusahaan hanya memiliki 60

komputer yang akan terhubung dalam satu jaringan menggunakan IP kelas C dengan

subnet mask default 255.255.255.0. Untuk alasan keamanan dan efisisnsi jaringan,

maka hanya perlu alokasi IP kurang lebih sejumlah 60 ip address. Disinilah fungsi

subnetting dibutuhkan. Berikut cara sederhana untuk melakukan subnetting dengan

mengubah nilai subnet mask.


Perhitungan subnet maks IPV4 kelas C

1. jumlah Subnet = 2(pangkat)x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A).

2. Jumlah Host per Subnet = 2(pangkat)y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet.

3. Blok Subnet = 256 – (nilai oktet terakhir subnet mask) 

4. Alamat host dan broadcast =  host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.


Virtual Box

VirtualBox adalah aplikasi virtualisasi untuk komputer x86 atau x64 dan berfungsi sebagai aplikasi virtual machinepengganti fisik dari PC.

Istilah istilah yang ada di virtual box :
1. Host operating system (host OS) adalah sistem operasi fisik pada komputer dimana VirtualBox diinstal.

2. Guest operating system (guest OS) adalah sistem operasi yang berjalan dalam Virtual Machine. 

3. Virtual Machine (VM) adalah lingkungan khusus yang diciptkan dalam VirtualBox sebagai tempat diinstalnya Guest OS.

Cara menonaktifkan opsi DHCP Server pada Network di Virtual Box :

1. Klik file > preferences
2. Klik network
3. Klik edit host only network
4. Klik tad DHCP
5. Hilangkan tanda centang pada enable server
6. Klik ok
7. Klik ok

Shorcut membuat Virtual Machine : dengan tekan CTRL + N pada halaman home

Cara membuat Virtual Machine :












Konfigurasi Virtual CD/DVD :    







Konfigurasi Virtual Network :





Mikrotik 

MikroTik merupakan sistem operasi jaringan (operating system network) yang banyak digunakan oleh Internet Services Provider untuk keperluan firewall atau router network. MikroTik OS menjadikan computer menjadi router network yang handal yang dilengkapi dengan berbagai fitur dan tool, baik untuk jaringan kabel maupun wireless.

Topologi Mikrotik :

  • Via Console : mikrotik router board ataupun PC dapat diakses langsung viaconsole maupun remote akses menggunakan putty
  • Via Winbox : mikrotik bisa juga diakses/remote menggunakan softwaretool winbox
  • Via web : mikrotik juga dapat diakses via web/port 80 dengan menggunakan browser. Dalam konfigurasi ini, mikrotik diakses via console dan tool winbox.

VLAN

VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidakterbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasisecara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan.Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation.

Cara kerja VLAN :
  1. VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC address Semua informasi yang mengandung pengalamatan suatu vlan (tagging) di simpan dalam suatu database (tabel), jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port yang digunakan oleh VLAN.
  2. Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch/bridge yang manageable atau yang bisa di atur. Switch/bridge inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch/bridge memiliki informasi yang sama.
  3. Switch akan menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya. atau dapat pula digunakan suatu software pengalamatan (bridging software) yang berfungsi mencatat/menandai suatu VLAN beserta workstation yang didalamnya untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan router.
Tipe Tipe VLAN :

      1. Default VLAN
Default VLAN merupakan VLAN yang sudah ada ketika switch belum dikonfigurasi. Ketika pertama kali switch dinyalakan maka semua port yang ada di switch menjadi anggota default VLAN. Default VLAN dari Switch adalah VLAN 1 dimana VLAN tersebut tidak dapat diubah namanya ataupun dihapus.
      2. Data VLAN
Data VLAN adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa data-data yang digunakan oleh user yang sering kali juga disebut VLAN Pengguna atau User VLAN. Data VLAN dikonfigurasi hanya untuk user dan tidak memiliki kemampuan untuk mengirim Voice-based traffic.
      3. Native VLAN
Native VLAN merupakan VLAN yang muncul ketika kita membuat port Trunking. Port Trunking merupakan port yang digunakan sebagai link atau penghubung antara switch dengan switch atau switch dengan router. Native VLAN berfungsi untuk tagged-traffic dan untagged-trafficNative VLAN di gunakan untuk port trunking 802.1q. Port trunking 802.1q menempatkan untagged-traffic pada Native VLAN.
      4. Management VLAN
Management VLAN adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk melakukan manajemen atau mengatur switch. Biasanya Default VLAN juga bisa digunakan sebagai Management VLAN jika kita tidak membuat VLAN khusus sebagai VLAN manajemen. kita dapat memberi IP address pada VLAN manajemen sehingga switch dapat dikelola melalui HTTP, Telnet, SNMP atau SSH.
      5. Voice VLAN 
Voice VLAN merupakan VLAN yang dapat mendukung Voice Over Internet Protocol (VoIP). VoIP merupakan teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet.

Proxy :

Proxy dapat dipahami sebagai pihak ketiga yang berdiri ditengah-tengah antara kedua pihak yang saling berhubungan dan berfungsi sebagai perantara, sedemikian sehingga pihak pertama dan pihak kedua tidak secara langsung berhubungan, akan tetapi masing-masing berhubungan dengan perantara, yaitu Proxy.Proxy server adalah untuk menunjuk suatu server yang bekerja sebagai proxy pada layer Aplikasi Proxy server mempunyai 3 fungsi utama, yaitu :

  • Connection Sharing
  • Filtering
  • Caching 



Routing Static

Routing statis (Static Routing) adalah proses setting router jaringan menggunakan tabel routing yang dilakukan secara manual saat melakukan konfigurasi. Jika ada perubahan, maka administrator jaringan harus melakukan setting ulang pada jaringan.

Routing static merupakan pengaturan yang paling simple dalam jaringan komputer, untuk menggunakannya administrator tinggal mengisi dalam tabel entri forwarding pada setiap router yang terhubung pada jaringan tersebut.

Routing static
Routing static

Penggunaan routing statis cocok untuk jaringan internet berskala kecil, untuk jaringan yang skalanya besar tidak disarankan menggunakan routing statis. Nah setiap routing pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya, berikut kelebihan dan kekurangan routing statis:

Kelebihan Routing Statis
  • Meringankan kinerja dari prosesor router karena pemrosesan sudah tersebar pada setiap router.
  • Menghemat bandwidth karena tidak ada bandwidth yang terbuang saat terjadi pertukaran paket.
  • Memperoleh informasi dari isi tabel routing pada saat terjadi proses tukar menukar paket.
  • Routing statis lebih aman
  • Administrator bebas menentukan jalur jaringan

Kekurangan Routing Statis

  • Network admin harus mengetahui segala informasi tentang router yang tersambung.
  • Hanya bisa untuk jaringan berskala kecil
  • Konfigurasi lebih rumit apalagi kalau banyak komputer yang terhubung
  • Membutuhkan waktu konfigurasi yang lebih lama
  • Jika ada jalur yang rusak jaringan akan terhenti



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konfigurasi FTP Server di Debian

Manajemen user dan group serta domain controller di Windows server

Firewall